top of page

Toge Oma: Harapan yang Tumbuh dari Botol Bekas


Di balik setiap keterbatasan, sering kali tersembunyi kekuatan yang luar biasa. Kisah ini datang dari seorang tuna netra asal Bali—namanya sempat terlupa oleh Uti Endang, namun semangat dan ketulusan hatinya sungguh tak terlupakan. Ia adalah salah satu peserta dalam pelatihan pemanfaatan botol plastik bekas sebagai wadah menanam toge, yang dikenal dengan nama Toge Oma.


Pelatihan ini diselenggarakan oleh Rotary Club Bandung Kota Kembang, dan bukan sekadar kegiatan teknis. Lebih dari itu, ini adalah jendela menuju kemandirian dan tumbuhnya rasa percaya diri. Dalam keterbatasan penglihatan, beliau dengan penuh kebanggaan mengirimkan foto hasil karyanya: toge yang tumbuh subur dari botol plastik daur ulang. Senyumnya seolah berkata, "Saya bisa. Saya berhasil."


Uti Endang, salah satu guru dalam pelatihan ini, menerima kabar itu dengan hati yang penuh haru. Ada kebahagiaan yang tak bisa digambarkan saat melihat seorang murid mampu berdiri sendiri, dan bangga atas apa yang telah ia capai. Namun, pertemuan mereka sebenarnya telah terjadi jauh sebelum itu.


Terakhir kali mereka bertemu adalah saat gempa mengguncang Palu. Di tengah suasana darurat, dalam tenda pengungsian, sang murid datang mengunjungi Uti Endang yang kala itu tengah melakukan workshop bersama PP Rita. Kunjungannya mungkin sederhana, tapi maknanya mendalam. Ia hadir bukan hanya sebagai peserta, tapi sebagai seseorang yang peduli—yang ingin tetap ada di sisi gurunya, bahkan saat bencana melanda.


"Puji Tuhan," ucap Uti Endang, "masih ada murid yang setia menjenguk gurunya… bahkan di tengah bencana."

Waktu terus berjalan. Namun benih yang ditanam dalam pelatihan itu—baik secara harfiah maupun maknawi—telah tumbuh dan berakar. Dari botol plastik yang dianggap sampah, tumbuhlah toge. Dari pelatihan yang tampak sederhana, lahirlah harapan dan harga diri.


Rotary terdiri dari orang-orang biasa—tetangga, sahabat, para profesional—yang memilih untuk bergerak bersama masyarakat, berdampingan, demi menciptakan perubahan positif yang nyata di lingkungan kita. Rotary Club Bandung Kota Kembang tidak hanya mengajarkan sebuah keterampilan. Mereka menyalakan kembali rasa percaya diri, harga diri, dan ketangguhan pada seseorang yang mungkin sebelumnya merasa tertinggal.


Dan mungkin, dari satu botol plastik bekas, kita diingatkan: tidak ada yang benar-benar sia-sia—selama masih ada tangan yang mau berusaha, dan hati yang mau percaya.


 

Toge Oma: Hope Grown from a Plastic Bottle


Behind every limitation, there's often a hidden strength waiting to shine. This story comes from a blind man from Bali—his name momentarily slipped Uti Endang’s memory, but his spirit remains unforgettable. He was one of the participants in a workshop that taught how to repurpose used plastic bottles into containers for growing bean sprouts, known as Toge Oma.


Organized by the Rotary Club Bandung Kota Kembang, the workshop was more than just a training—it was a doorway to self-reliance and renewed confidence. Despite his visual impairment, he proudly sent a photo of his successful project: lush green bean sprouts sprouting from a recycled bottle. His joy was clear in his message, as if saying, “I did it. I made this.”


Uti Endang, one of the trainers in the Toge Oma program, was deeply moved by the message. There’s a special kind of happiness that comes from seeing a student succeed—and take pride in that success. But this wasn’t the first time their paths had crossed.


Their last meeting was during the Palu earthquake. In the chaos of a disaster relief tent, the student came to visit Uti Endang, who was conducting another workshop with PP Rita at the time. It was a humble visit, yet deeply meaningful. He came not just as a participant, but as someone who cared—someone who wanted to be there for his teacher in a difficult moment.


“Praise God,” said Uti Endang, “there are students who remain loyal to their teachers… even in times of disaster.”

Now, time has passed. But the seeds planted during that workshop—both literally and figuratively—have taken root. From a discarded bottle, bean sprouts grew. From a simple training session, hope and self-worth began to flourish.


Rotary is made up of ordinary people—neighbors, professionals, friends—who choose to move together with communities, side by side, to create meaningful, positive change. Rotary Club Bandung Kota Kembang didn’t just teach a skill that day. They helped ignite a sense of dignity, purpose, and resilience in someone who once felt left behind.


And perhaps, from just one plastic bottle, we are reminded: nothing is truly wasted—as long as there are hands willing to work, and hearts willing to believe.


contributor:

PP Endang Paminto Rotary Club of Bandung Kota Kembang

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating

ADVERTISE WITH US

2024 Rotary District 3410 | Channel 3410

bottom of page