The Core Factors
Pada dasarnya di Rotary hanya ada tiga faktor utama yang menjadi tulang punggung tercipta dan terjaganya keberlangsungan. Tiga faktor tersebut biasa saya sebut sebagai The Triangle of Sustanability. Tanpa adanya ketiga faktor tersebut, mustahil ada Rotary dan ketiga faktor tersebut harus berjalan seimbang karena ketiganya saling berkaitan.
Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Resources – Membership
2. Service activities
3. Brand identity – Public Image
Membership
Sama seperti organisasi lain, membership di Rotary menjadi faktor pertama penentu terjadinya keberlangsungan, mustahil ada organisasi tanpa ada anggota. Walaupun Rotary berharap adanya kenaikan angka membership, namun Rotary sadar bahwa jumlah anggota yang banyak belum tentu menjamin terjadinya keberlangsungan dan berdasarkan pengalaman Rotary, ada jumlah minimal anggota agar suatu club dapat berjalan baik (8-20 anggota).
Strategi yang dipakai Rotary untuk dapat meraih anggota secara kuantitatif maupun kualitatif diantaranya adalah: organisasi bersifat terbuka dan menghargai keberagaman, Mengutamakan persahabatan dan menjaga tali silaturahmi, memberikan kesempatan luas bagi anggota untuk berkembang baik di dalam Rotary maupun di luar Rotary, Memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengembangkan semangat people of action.
Service activities
Organisasi tanpa adanya aktivitas akan terasa hambar dan lambat laun akan ditinggalkan anggotanya. Adanya kegiatan terutama yang memberikan dampak positif bagi lingkungan masyarakat akan memberikan inspirasi dan mendorong anggota masyarakat untuk ikut terlibat dalam kegiatan organisasi, bahkan sampai tertarik masuk menjadi anggota.
Di Rotary aktivitas pelayanan dibagi menjadi lima kategori yang kita kenal sebagai Five Avenue of Services:
Pelayanan kepada club (Club service), aktivitas yang dilakukan anggota dalam usaha mengelola dan mengembangkan club. Contoh aktivitas tersebut antara lain melakukan pelayanan dengan menjabat sebagai pengurus club.
Pelayanan keahlian (Vocational service), aktivitas yang dilakukan dengan cara menggunakan keahlian yang dimiliki untuk melakukan pelayanan baik pelayanan untuk masyarakat maupun untuk club.
Pelayanan masyarakat (Community service), aktivitas yang bertujuan untuk memberikan kontribusi dan dampak positif di lingkungan masyarakat sekitar/skala nasional sehingga tercipta perubahan yang langgeng.
Pelayanan global (International service), aktivitas yang bertujuan untuk memberikan kontribusi dan dampak positif di masyarakat dunia/skala international karena kita adalah bagian dari masyarakat dunia serta mengembangkan jaringan persahabatan dan pelayanan lintas negara.
Pelayanan generasi muda (Youth service), aktivitas yang mendukung pengembangan generasi muda, menciptakan generasi yang lebih baik, lebih humanis dan berpegang kepada nilai-nilai Rotary.
Brand Identity – Public Image
Melalui anggota yang memiliki integritas dan rasa pesahabatan yang tinggi, didukung oleh aktivitas sosial/service project yang berfokus kepada terjadinya perubahan positif yang langgeng baik di masyarakat, di dunia, maupun di diri sendiri, Rotary terus menginspirasi masyarakat umum sehingga akan timbul indentitas yang disematkan oleh masyarakat bahwa Rotary adalah orang-orang yang bertindak (people of action) dan hal ini mendorong masyarakat untuk turut terlibat dalam aktivitas Rotary serta menerapkan nilai-nilai Rotary dalam kehidupan sosial masyarakat.
The Looping Activities
Dengan adanya anggota yang memiliki integrasi dan rasa persahabtan yang tinggi akan mendorong terlaksananya aktivitas pelayanan sosial yang beragam dengan tetap mengacu pada five avenue of services, kemudian dengan adanya aktivitas pelayanan yang memberikan dampak perubahan yang langgeng melalui penguatan brand identity Rotary sebagai people of action akan menginspirasi dan mendorong masyarakat untuk terlibat aktif di Rotary. Keterlibatan masyarakat umum ini lambat laun akan memperkuat membership di Rotary. Begitu seterusnya bergulir.
The Triangle of Sustainability dan Vision statement Rotary
Bila di telaah lebih jauh maka dapat kita temukan sebenarnya pada vision statement Rotary mengandung tiga factor yang disebutkan di atas:
“Together, we se a world” itu mengacu kepada membership yang melakukan usaha bersama untuk terciptanya suatu perubahan yang langgeng.
“where people unite and take action” itu mengacu kepada public image rotary yang dapat menginspirasi dan mendorong masyarakat untuk melakukan perubahan yang langgeng bersama dengan Rotay.
“ to create lasting change across the globe, in our communities, and ourselves” itu mengacu kepada service activities/project Dimana tujuan akhir dari service activities yang dilakukan bersama-sama ini adalah terciptanya perubahan yang langgeng baik di dunia, di masyarakat sekitar, maupun di diri kita sendiri.
Jika kita sandingkan The triangle of sustainability dengan action plan Rotary maka semakin jelas kaitannya:
Increase our impact berkaitan dengan service activities
Expand our reach berkaitan dengan public image
Enhance participant engagement berkaitan dengan membership
Lalu bagaimana dengan Increase our ability to adapt? Rotary melihat berdasarkan pengalaman selama ini, bahwa dalam mengaplikasikan ketiga factor tersebut Rotary perlu bersifat adaptif, fleksible sesuai kondisi terkini dengan tetap memegang teguh nilai-nilai dasar Rotary (Fellowhip, integrity, diversity, leadership, service). Jadi dalam perkembangannya ada hal-hal yang berubah di Rotary, namun nilai-nilai dasar Rotary secara permanen tidak berubah.
The Triangle of Sustanability dan Club
Jika kita lihat aplikasi tiga factor tersebut pada level club, semakin jelas lagi, dengan adanya keberadaan komite club yang melaksanakan semua program dan kebijakan club yang disampaikan oleh Board of Director club:
Komite membership berkaitan dengan faktor membership
Komite service project dan komite Rotary Foundation berkaitan dengan factor service activities
Komite public image berkaitan dengan public image
Dan komite Administration yang memastikan tata kelola club berlangsung dengan baik serta club mempunyai kemampuan beradaptasi yang tinggi dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar Rotary.
Dari sisi pembelajaran/pelatihan di Rotary, baik yang disediakan oleh Rotary di Learning Center My Rotary, ataupun yang diselenggarakan secara offline baik di level district, zona, maupun international, jelas terlihat sebenarnya pokok pembelajaran/pelatihan tersebut hanya menyangkut tiga faktor tersebut di atas ditambah dengan strategis dan tata kelola saja.
The Triangle of Sustanability dan District
Nah sekarang coba kita lihat bagaimana para district leaders kita mengaplikasikan The triangle of sustainability dalam inisiatif atau program-program mereka.
Di tahun 2023-24 kita diperkenalkan dengan jargon CHANGE | UNITE | ACTION oleh IPDG Ditte A. Sukardi. Jelas sekali bahwa melalui aktivitas public image yang baik di club-club, district mengharapkan terjadinya perubahan di masyarakat baik menyangkut indentitas Rotary maupun pemahaman mengenai Rotary. Walau perubahan tersebut pun diharapkan terjadi di internal Rotary.
Selanjutnya karena telah terjadi perubahan pemahaman akan Rotary, maka masyarakat umum diharapkan mau bergabung secara sukarela untuk terlibat di kegiatan Rotary, yang ujung-ujungnya menyasar pada ranah membership.
Kemudian baik member, sukarelawan, mitra, maupun masyarakat umum bersama-sama melakukan tindakan yang dapat menghasilkan perubahan yang langgeng dalam bentuk service activities.
Bagaimana dengan tahun 2024-25? DG Daniel Iman Surjadi melakukan pendekatan branding Rotary is everywhere, Rotary ada dimana-mana, mulai dari personifikasi fisik sampai dengan yg lebih dalam, Rotary ada di hati kita.
Urusan membership diwakili oleh jargon "Rotary is in the People", urusan service activities diwakili oleh jargon "Rotary is in the Action" dan "Rotary is in the Move", sedangkan urusan public image diwakili oleh jargon " Rotary is the Good Deeds" dan "Rotary is the Heart" yang bila digabungkan pada akhirnya tercipta " Rotary is Everywhere".
kontributor:
PP Teja Widia
RC Medan Talenta
Comments