District Conference D3410 telah berlalu dan 265 Rotarians dan Rotaractors ‘rocked’ Jakarta. Not bad!
Memang menyelenggarakan suatu District Conference tidak mudah. Seringkali, begitu seorang DG mulai tahun baktinya, yang pertama dipikirkan adalah soal district conference-nya. Akan diadakan dimana? Siapa yang bersedia menjadi host club, siapa yang akan jadi ketua panitia penyelenggara?
Seperti yang disampaikan di GML April, “Muktamar – atau District Conference – merupakan kesempatan seorang Governor untuk showcase – memamerkan! – capaian-capaian clubs di D3410 dan mendapatkan pencerahan dari tokoh inspiratif, relevan dengan service Rotary.” Suatu District Conference memberi kesempatan untuk networking dengan sesama Rotarians dan untuk mendapatkan update dari Rotary International – yang kali ini disampaikan oleh PDG David Anderson dari D9820 di Australia. Dengan kata lain, acaranya ada sisi ‘serius’ dan juga ada sisi ‘hura-hura’.
Dari aspek ini, apakah District Conference 2023 berhasil? Jawabannya tidak mudah. Seorang DG mempunyai penilaiannya sendiri. Panitia mempunyai penilaiannya sendiri. Dan tentunya peserta mempunyai penilaian mereka sendiri. Yang terakhir ini adalah “konsumen” terpenting.
Untuk mendapatkan umpan balik dari para “konsumen”, untuk pertama kalinya, panitia mengadakan survey khusus untuk mengukur tingkat kepuasaan peserta. Ini merupakan suatu terobosan yang perlu dihargai dan dipertahankan untuk tahun-tahun ke depan.
Meskipun hanya 29 Rotarian yang mengisi survey – sebagian besar sudah pernah menjadi Past President, jadi bukan Rotarian baru – input mereka dapat memberi gambaran tentang keberhasilan district conference memikat hati Rotarians.
Dari hasil survey tersebut, soal logistics tak perlu diragukan lagi. Rotarians sudah terbiasa menyelenggarakan event jadi mengatur registrasi, akomodasi dan menentukan pilihan menu merupakan hal hal yang mudah dan diapresiasi oleh peserta. Namun, soal content, ada mixed reviews yang cenderung tetap positif.
Selain survey, terobosan lain adalah bahwa tahun ini terasa betul bahwa District Conference diadakan “dari kita, untuk kita”. Mengapa? Karena panitia terdiri bukan saja dari Rotarians tetapi juga Rotaractors yang berperan aktif dalam proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan. Rotaractors dijadikan mitra, bukan sekadar dikomando untuk siap melaksanakan! Generasi penerus kita membawa angin segar dan itu terasa.
Yang menarik, kalau biasanya ada prosesi para PDGs, kali ini juga ada prosesi para club president karena tanpa dukungan mereka, seorang DG tak bisa menjalankan rencana kerjanya. Ini sentuhan yang manis. Pengakuan dan penghargaan bagi ujung tombak Rotary service.
Dalam jajaran Rotarians kita, ada banyak individu yang extra-ordinary, yang sukses dalam bidang mereka masing-masing. Seringkali kita tidak tau latar belakang Rotarian, bagaimana karir mereka. Kita hanya tau bahwa dia adalah seorang Rotarian. Akan tetapi, dalam kehidupan Rotary ada yang dinamakan “classification system”. Klasifikasi seorang Rotarian merujuk pada profesi, bisnis, atau keahlian yang diberikan seorang Rotarian pada masyarakat. Dengan kata lain, manfaat yang ia sumbangkan pada masyarakat. Yang menarik, klasifikasi tidak merujuk pada jabatan seseorang. Mungkin saja ada seorang Rotarian yang klasifikasinya “perbankan” tanpa kita ketahui bahwa dia ternyata seorang direktur bank dengan pengaruh yang besar.
Dalam District Conference 2023, leaders di antara kita lah yang menjadi narasumber. Rtn Prita Kemal Gani, Pres Bani Mulia, Pres Herbert Ang berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka sebagai industry leaders. Apa yang mereka sampaikan inspiratif dan juga informatif. Untuk lebih efektif menggali potensi dari dalam kita, ada baiknya kita menyusun lagi dan memanfaatkan daftar klasifikasi anggota. Bagaimana kalau clubs kembali mengadakan “classification talks” karena terbukti bahwa kita tidak selalu harus susah-susah mencari pembicara hebat dari luar.
Meskipun demikian, pembicara dari luar Rotary tetap diperlukan untuk ‘validasi’ kerja kita. Namun untuk bisa mengundang pembicara tingkat nasional – bahkan regional – yang tepat, D3410 harus mempunyai brand yang menonjol, suatu distinctive character atau signature program yang menyatakan apa dan siapa Rotary di D3410. Sebagai contoh sederhana saja, bagaimana kita bisa mengundang seorang menteri di bidang perekonomian apabila D3410 tidak memberi kontribisi yang signifikan di bidang pemberdayaan ekonomi? Narasi apa yang bisa menarik perhatian seorang tokoh nasional yang diperebutkan oleh banyak organisasi sosial lain? Hal ini perlu perhatian seorang DG pada awal masa baktinya.
Survey membuktikan bahwa Rotarians ingin terlibat dalam District Conference, bukan saja dalam kepanitiaan, tetapi di dalam proceedings juga. Mereka menikmati acara hura-hura, tetapi mereka juga mengharapkan substansi yang berarti, menginginkan sessi-sessi yang lebih interaktif, menginginkan sharing yang lebih mendalam mengenai Rotary projects yang dilakukan teman-teman mereka, dan penggunaan waktu yang lebih efisien. Pasangan-pasangan hidup Rotarians bahkan juga ingin lebih terlibat, tidak sekadar ingin jadi turis sementara wakti pasangan mereka “are doing the business of Rotary.”
Pendek kata, Rotarians adalah individu-individu yang unik, yang sibuk, yang ingin efektif dalam bakti kita. Oleh karena itu, suatu district conference harus mampu mengungkit, menangkap dan mengungkap semua bakat dan potensi Rotary agar Rotary benar-benar rocks D3410!
Sampai jumpa di District Conference 2024 di Bandung!
Comments