GEMPA bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang melanda Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11), dan menelan ratusan korban jiwa memantik sejumlah elemen masyarat, mulai dari pemerintah hingga organisasi non-pemerintah (NGO) terlibat aktif membantu warga terdampak.
Salah satunya dilakukan Rotary Distrik 3410. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) bidang kemanusiaan ini bahkan sudah menerjunkan tim reaksi cepat sejak satu jam dari gempa bumi terjadi. Tim reaksi cepat Rotary Distrik 3410 juga bergerak cepat mendirikan tenda-tenda ramah anak untuk korban terdampak di Cianjur. "Sejumlah 7 orang medis didatangkan dari Bandung dan 10 rescue dari Jakarta," kata salah satu pengurus Rotary Distrik 3410, Eko, melalui keterangan yang diterima, Sabtu (26/11).
Rotary 3410 ini turut didukung oleh ARC (aksi reaksi cepat), RSA (Rumah Sakit Advent) Bandung, mahasiswa BEM dan mahasiswa pencinta alam Universitas Advent Indonesia (Unai) menjangkau daerah terdalam yang belum tersentuh bantuan.
Bertepatan dengan Hari Guru, Jumat (25/11) kemarin, tim Rotary menggelar kegiatan psikososial di tenda ramah anak di Cugenang, yang merupakan daerah paling terdampak di Kabupaten Cianjur. Dilaporkan, sebanyak 21 siswa dan 5 guru di wilayah itu meninggal dunia akibat bencana. Dalam acara tersebut, setiap guru mendapat peralatan untuk individu maupun keluarga.
Sambil bernyanyi dan mengembalikan keceriaan, para guru berharap agar para relawan segera membuat tenda sekolah darurat untuk anak-anak. "Kami menangis bersama Rotary yang begitu baik kepada kami para guru," kata Wulan, salah seorang guru, yang menerima bantuan dari Rotary Distrik 3410, yang menangani wilayah barat Indonesia.
Acara di tenda ramah anak Rotary dan ARC itu berlangsung kegiatan anak ceria oleh tim reaksi cepat ARC. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga hari ini, korban jiwa gempa Cianjur tercatat mencapai 318 orang. Sebanyak 14 orang masih dalam pencarian akibat tertimbun longsoran gempa.
Comments