Untuk menjawab pertanyaan yang menggelitik ini, ada baiknya kita mengingat kembali ke-empat prioritas Action Plan Rotary International, yaitu: 1) increase our impact; 2) enhance participant engagement; 3) expand our reach dan 4) increase our ability to adapt. Akan tetapi bagaimana menterjemahkan ke-empat prioritas tersebut menjadi action plan yang relevan dengan D3410?
Setelah melihat situasi kondisi D3410, telah disimpulkan bahwa untuk bisa mewujudkan harapan Rotary International, kita perlu perhatikan 5 hal di district kita, yaitu suasana, kegiatan, kepemimpinan, manajemen dan nilai-nilai organisasi kita.
Pada kesempatan ini, mari kita kupas masalah suasana dan kegiatan terlebih dahulu. Apa yang dimaksud dengan suasana dan kegiatan? Sederhana saja.
Soal suasana, Rotarians dan Rotaractors di D3410 ingin menikmati suasana persahabatan yang hangat, akrab dan tulus di lingkungan club kita masing-masing maupun antar club di District, antara district leadership dan anggota.
Soal kegiatan, kita menginginkan kegiatan persahabatan dan kemanusiaan yang bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan dan anggota Rotary. Dengan demikian, kita bisa memberi value, makna lebih, bagi semua yang tersentuh oleh Rotary; memperluas jangkauan kita dan; sekaligus mempertegas dampak positif kegiatan kita sesuai perubahan zaman. Pendeknya, kita berhasil mewujudkan Action Plan Rotary dalam konteks kebutuhan D3410.
Dalam kwartal pertama kepungurusan DG Rio, kita dapat menyaksikan kembali suasana yang guyub serta menyenangkan saat Rotarians dan Rotaractors dari beberapa club menikmati kegiatan beragam dan menarik. Lihat betapa asyiknya gathering Past Presidents’ Institute yang diprakarsai RC Jakarta Thamrin ataupun serunya acara Bike-to-Cook yang diadakan RC Bandung Dago, RC Bandung Selatan bersama Rotaractors dan anggota RCC Bandung Selatan. Bagi yang tidak bisa hadir, rugi, dan dapat melihat foto dan membaca beritanya di GML ini.
Board change-overs juga berlangsung dengan meriah. Mungkin karena selama 2 tahun kita terkungkung di rumah oleh Covid dan change-overs terpaksa diadakan online lewat Zoom, acara offline menjadi extra menyenangkan. Kesempatan untuk melepas rindu.
Ini berarti bahwa 2 dari ke-5 prioritas perhatian sudah mulai dilaksanakan secara "bottom-up." Namun tidak cukup hanya mengandalkan kreatifitas masing-masing club untuk memperbaiki suasana club. Distrik perlu menggalang kreatifitas ini dengan lebih proaktif berperan, misalnya, dengan memberi penghargaan khusus untuk club yang kreatif dan inspiratif dalam melaksanakan kegiatan yang melibatkan banyak anggotanya dan berhasil meningkatkan keakraban antar mereka.
Tawaran District untuk mengadakan fellowships group merupakan langkah awal yang menarik untuk dikembangkan. Sekarang sudah ada D3410 fellowships group untuk dansa, goweser, smule bagi yang suka menyanyi, dan food hunters bagi penggemar makan enak. Jumlah anggotanya belum banyak, perlu dipromosi oleh District Fellowships Committee. Dengan adanya fellowship groups yang diinisiasi dan didukung oleh Distrik, rotarians bisa sharing hobby, keahlian dan pengetahuan mereka secara santai dan informal. Siapa tau, ada sisi-sisi kehidupan teman-teman Rotary yang mengejutkan dan menarik. Agar lebih banyak peminatnya, District Fellowships Committee bisa menjadi coordinator dan fasilitator untuk mengembangkan fellowships group ini.
Kegiatan kemanusiaan berkaitan dengan pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi sedang dilakukan beberapa club. Lihat saja aksi RC Medan Deli, RC Palembang, RC Bandung Selatan dan beberapa club lain. Jangan lupa RC Cilacap dengan kegiatan pemberdayaan ekonomi dan pangan mereka.
Tantangannya, bagaiman scale up semua kerja baik ini? Apa yang dapat dilakukan agar kita dapat menegaskan brand “Rotary D3410” sebagai komunitas yang memberi value bagi semua yang terlibat di dalamnya?
Salah satu cara adalah untuk mengangkat dan leverage kegiatan istimewa yang dilakukan oleh beberapa club menjadi suatu district project. Ibarat kampanye “End Polio Now” di tingkat Rotary International. Meskipun districts dan clubs mempunyai kegiatan mereka masing-masing, “End Polio Now” adalah bagian dari brand Rotary yang kuat, yang mempersatukan ke-500 distrik lebih di dunia. Boleh dikatakan bahwa “End Polio Now” adalah identik dengan Rotary International.
Gunanya suatu district project bukan sekedar untuk leverage resources kita, meningkatkan kerjasama antar club, dan membina rasa kesatuan dan persatuan clubs di district, tetapi juga untuk mengangkat profil dan brand D3410 di masyarakat umum.
Bila kita ingin bicara soal Rotary di Indonesia, kita mau bilang apa? Apa yang menjadi top of mind saat mendengar kata "Rotary" disebut? Apakah “Ayo Sekolah” atau “Ayo Cegah Stunting”? Mungkin bisa “Lingkungan Bersih, Lingkungan Sehat”? Atau “Bangga Jadi Petani”?
Yang jelas “End Polio Now” tidak cukup. Walaupun kita belum tuntas mengenyahkan polio dari muka bumi, Indonesia berhasil bebas polio sejak 2014 dan polio tidak lagi problem yang mendesak. Tidak berarti kita tak lagi perlu memperhatikan polio. Jangan salah. Kita tetap harus selalu waspada dan memastikan setiap anak diimunisasi agar tak terjangkit virus.
Mengingat bahwa tanggal 28 Oktober adalah Hari Sumpah Pemuda, mari kita rembuk bersama dengan Gen X, Y, Z kita untuk menentukan bersama tantangan apa yang dapat kita jawab bersama sebagai Rotarians dan Rotaractors di Indonesia agar brand Rotary D3410 menjadi jelas. Harapannya bersama-sama kita bisa menemukan jawaban atas pertanyaan, “Rotary D3410 identik dengan apa?”
Comments