Kemenkes RI menginstruksikan seluruh provinsi pelaksana PIN Polio untuk segera mempercepat capaian vaksinasi. Daerah dengan cakupan ≥95 persen diminta melakukan validasi data per puskesmas, monitoring bersama perangkat daerah dan stakeholder, serta RCA intra campaign untuk memastikan semua anak terimunisasi.
"Sementara daerah dengan cakupan 90-<95 persen diharapkan melakukan pendataan dan identifikasi sasaran yang belum mendapatkan imunisasi polio, serta validasi data dan RCA di puskesmas," terangnya.
Untuk daerah dengan cakupan <90 persen, diperlukan pendataan, kunjungan door to door, serta optimalisasi penggerakan sasaran dengan melibatkan kader, tokoh agama/adat, relawan PMI/Poltekkes, perangkat daerah setempat, serta TNI/POLRI. Penyiapan pos-pos PIN di lokasi strategis dan monitoring bersama perangkat daerah juga menjadi prioritas.
Rotary club yang berada di beberapa wilayah utamanya wilayah dengan cakupan PIN Polio masih kurang dari 95%, bergerak mendukung pelaksanaan PIN Polio tahap kedua ini.
Berawal dari wilayah Yogyakarta yang diselenggarakan pada tanggal 07 Agustus 2024, kemudian di DKI Jakarta pada tanggal 13 dan 15 Agustus 2024, kemudia berlanjut ke wilayah Batam pada tanggal 16 Agustus 2024.
Dengan dilaksanakannya PIN Polio tahap kedua ini diharapkan Indonesia kembali terbebas dari Polio.
Comments