Saya ingin berbagi pengalaman luar biasa yang saya dapatkan dari Learning Session yang diadakan di Malaysia untuk Rotary Year 2025-2026. Mereka sudah memulai persiapan dengan Train the Trainers (TTT) Session untuk para Assistant Governors yang akan datang, kemarin di Kuala Lumpur 25 November, 2024. Ini adalah contoh nyata bagaimana persiapan yang matang dapat mengarah pada hasil yang maksimal. Mengingat jumlah klub mereka yang mencapai 90 di seluruh negara, mereka sudah memulai lebih awal untuk memastikan bahwa setiap pemimpin masa depan siap untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi komunitas.
Sebagai anggota Komite Pembelajaran Distrik, saya (Carmen Lee Jhia Wen) juga berkesempatan untuk memfasilitasi sesi ini, diadakan di Holiday Place Ampang. Kegiatan ini tidak hanya berkisar pada pembangunan tim dan penguatan keterampilan fasilitasi, tetapi juga untuk mempersiapkan para pemimpin yang akan membimbing klub-klub mereka dengan lebih efektif. Semangat, wawasan, dan komitmen yang dibagikan selama sesi tersebut sangat menginspirasi, dan saya sangat menghargai kesempatan untuk berkontribusi dalam perjalanan mereka.
Dengan pengalaman tersebut, kita di RID3410 tentu memiliki peluang besar untuk mengevaluasi dan merencanakan langkah-langkah yang lebih strategis agar dapat menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada. Seperti yang kita lihat, kita memiliki kurang dari 50 klub, yang tidak terlalu membutuhkan perhatian lebih dalam hal persiapan dan pelatihan. Semoga pengalaman ini bisa menjadi inspirasi untuk kita semua, agar tidak hanya mengandalkan keberuntungan, tetapi benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang untuk RY25-26.
Mengelola Perilaku Menantang dalam Konteks Rotarian
Sama seperti yang kita pelajari dalam konteks managing challenging behaviours, kita bisa mengadopsi pendekatan yang lebih komprehensif. Pendekatan Blended yang menggabungkan Four-Way Test dengan panduan praktis Berdampak, Menjangkau, Terlibat, dan Beradaptasi adalah cara yang efektif untuk menghadapi tantangan dalam tim.Ketika kita melihat tantangan dalam rapat atau kurangnya partisipasi, penting untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip seperti "Apakah ini membangun hubungan baik?" dan
"Apakah ini adil untuk semua pihak?" Dengan cara ini, kita bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua anggota.
Sebagai tambahan, saya percaya bahwa memberi ruang bagi komunikasi positif dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik di antara kita. Seperti gambar yang saya lihat di PowerPoint
—"JhiaWen Lee (Carmen)! managing challenging behaviours "—
mungkin ini adalah cara yang halus untuk mendorong kita semua untuk lebih menghargai setiap usaha dan kontribusi yang ada, tanpa terlalu banyak menilai, namun lebih kepada memberi ruang untuk berkembang.Mari kita terus memperkuat fondasi yang ada, dengan meneladani prinsip DEI (Diversity,
Equity, Inclusion), dan memastikan bahwa kita siap menyambut tantangan dan peluang yang akan datang.
Satu sen dari saya untuk Learning Facilitator di masa mendatang: Dalam setiap sesi, pastikan bahwa setiap peserta tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga mengalami transformasi dalam cara berpikir dan bertindak. Sebagai fasilitator, kita memiliki peran penting dalam membimbing mereka untuk mengaplikasikan nilai-nilai Rotary dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika menghadapi tantangan dalam tim atau komunitas.
Dengan pendekatan yang lebih terfokus pada aplikasi praktis, kita dapat mendorong mereka untuk bertumbuh lebih jauh dari sekadar pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan untuk menangani perbedaan, beradaptasi, dan berkolaborasi secara efektif.
Dengan cara ini, kita tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, adil, dan berdampak bagi semua anggota.
Dalam pengalaman saya sebagai District Governor, mengelola perilaku yang menantang dalam komunitas Rotary adalah bagian penting untuk memastikan harmoni dan efektivitas tim. Salah satu momen yang berkesan adalah saat Pekan Imunisasi Nasional. Warna-warna balon yang kami bagikan—terinspirasi dari lagu "Balonku Ada Lima"—membawa pesan tersirat tentang keberagaman dan pentingnya inklusivitas. Ternyata, warna hijau menjadi langka karena harga yang lebih tinggi, namun anak-anak justru semakin tertarik. Situasi ini memberi pelajaran tentang bagaimana memahami preferensi audiens dan menyesuaikan pendekatan kita agar lebih berdampak.
Dalam konteks Rotarian, "managing challenging behaviours" sering kali melibatkan strategi yang menggabungkan prinsip Four-Way Test dengan panduan praktis Berdampak, Menjangkau, Terlibat, dan Beradaptasi. Berikut blended framework yang relevan:
1. Menangani Ketidaksepahaman dalam Rapat
Four-Way Test: Saya selalu mendorong anggota untuk bertanya, “Apakah ini membangun hubungan baik dan persahabatan?” Prinsip ini membantu menjaga rasa hormat meskipun ada perbedaan pandangan.
Action Plan: Dengan komunikasi asertif, diskusi tetap fokus dan inklusif, memastikan setiap suara didengar tanpa mendominasi.
2. Menghadapi Kurangnya Partisipasi atau Komitmen
Four-Way Test: Pertanyaan “Apakah ini adil untuk semua yang bersangkutan?” sering menjadi pengingat untuk berbagi tanggung jawab.
Action Plan: Saya mengadakan sesi keterlibatan khusus untuk mendengar tantangan anggota, seperti mengapa beberapa kurang aktif, dan beradaptasi dengan solusi yang mereka butuhkan.
3. Mengelola Perbedaan Pandang
Four-Way Test: Keputusan harus didasarkan pada prinsip “Apakah ini benar?” Dengan transparansi, perbedaan pandangan dapat diubah menjadi peluang untuk kolaborasi.
Action Plan: Fokus pada solusi berdampak dengan menyelaraskan visi bersama, seperti yang kami lakukan dalam kampanye End Polio Now.
4. Menyelesaikan Konflik Antar Anggota
Four-Way Test: Saya sering mengevaluasi konflik melalui pertanyaan, “Apakah ini bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat?” untuk memastikan hasil yang adil dan seimbang.
Action Plan: Ketika perlu, presiden klub atau mediator dilibatkan untuk membantu menyelesaikan konflik, dengan pendekatan yang fleksibel dan beradaptasi pada kebutuhan situasi.
foto tersebut diambil dari akun Facebook Rotarian Lee Jhia Wen (Carmen) RID3300, dengan
izin atau apresiasi kepada pemiliknya.
Kontributor:
DG Daniel Surjadi
Rotary international District 3410
Comments