Sebagian besar perpustakaan umum di Indonesia bukanlah perpustakaan keliling, namun bertempat di gedung. Namun perpustakaan semacam ini hanya memiliki jangkauan yang terbatas karena letak geografis Indonesia dan fakta bahwa negara ini terdiri dari ribuan pulau. Apalagi tidak semua masyarakat Indonesia merasa nyaman mengunjungi perpustakaan umum yang ada di dalam gedung. Perpustakaan Keliling merupakan upaya untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya masyarakat di daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap transportasi dan informasi.
Kami yakin anak-anak Indonesia sebenarnya bukannya kurang minat membaca, namun terbatasnya akses terhadap buku membuat mereka sulit dijangkau. Bahkan jika mereka memiliki akses, buku-buku yang tersedia tidak menarik bagi anak-anak - hal ini menjadi jelas ketika ia melakukan perjalanan dengan menunggang kuda ke daerah-daerah terpencil dan membawa beberapa buku anak-anak yang kemudian ia bacakan kepada anak-anak tersebut - baru kemudian ia dapat melihat bahwa buku-buku tersebut sangat antusias.
Perpustakaan Keliling berupaya mendorong masyarakat membangun budaya membaca dan menulis sendiri, sehingga mampu menuliskan sejarah dan cerita sendiri sekaligus membentuk realitas sosial, politik, dan budaya yang berkelanjutan.
MKP (Yayasan Maharani Kirana Pertiwi) membuat program GBM (Gerobak Baca Maharani), sebagai wadah anak-anak mendapatkan wawasan melalui buku bacaan yang berkualitas. Ide pembuatan GBM dimulai tahun 2018, melihat mirisnya anak-anak marginal yang tidak punya mimpi akan masa depan karena kurangnya sumber informasi. Bahkan banyak anak-anak yang tidak pernah punya buku bacaan selain buku pelajaran. Kalaupun ada akses informasi, mereka mendapatkan dari gawai milik orang tua atau teman yang bersumber dari sosial media yang isinya belum tentu akurat.
Saat ini sudah berdiri dan dalam proses pembuatan, sembilan GBM di kampung Nelayan Cilincing, Tanjung Priok, Cilebut Depok, Tanah Tinggi Jakarta Pusat, Desa Tangguntiti Tabanan Bali, Desa Tuk Tuk dan Desa Tomok Sumatra Utara, Maumere Flores NTT, dan dalam proses di Pulau Taliabu Maluku Utara dan di Pondok Aren Tangerang Selatan. MKP menargetkan 100 GBM di seluruh Indonesia.
Pendiri MKP, Esra Manurung menyampaikan, MKP yang berdiri pada bulan April tahun 2018 berfokus pada edukasi perempuan, anak dan keluarga. Mengajak mereka membuka cakrawala melalui pendidikan mandiri khususnya melalui buku dan edukasi. Karena buku adalah makanan utama untuk anak-anak bermimpi besar. Dan buku berkualitas adalah buku yang berwawasan nusantara dan dunia.
Ke depan, MKP punya harapan, agar anak-anak di daerah dan lokasi yang belum beruntung berani bermimpi besar menjadi pemimpin bangsa yang berwawasan dunia dengan tetap menjaga budaya kekayaan bangsa.
Esra juga akan berbagi kisah hidupnya dari seorang anak miskin yang ditinggalkan kedua orang tuanya di masa remaja, mengasuh lima orang adik dan mencari nafkah buat menyambung hidup di usia belia, mengejar impian menjadi pekerja yang tidak membawanya ke posisi kaya, dan akhirnya menjadi seorang profesional sekaligus entrepreneur yang sudah menjelajahi lebih dari 50 negara di dunia.
Tanggal 19 September 2024 MKP berkolaborasi dengan ROTALENT dalam program GBM (Gerobak Baca Maharani), melalui penyerahan satu unit Gerobak Baca Maharani (GBM) untuk masyrakat khusunya anak-anak di Pekan Labuhan, Medan Sumatera Utara. GBM di Pekan Labuhan akan dikelola oleh komunitas Roda Hijau.
Layanan GBM akan diadakan setiap hari di sekolah dan tempat umum yang merupakan program rutin untuk mendekatkan siswa pada kegiatan literasi. Dalam pengabdian tersebut, MKP telah menyiapkan 78 buku dengan berbagai tema mulai dari buku cerita, ilmu pengetahuan, seni, dan gambar.
Kami berharap pengabdian ini dapat terus berjalan secara terus menerus baik berupa tambahan buku-buku literasi maupun jumlah gerobak baca sehingga jangkauan GBM semakin luas dan semakin banyak Masyarakat yang dapat mengakses kesempatan akan pengembangan literasi.
Kontributor:
Rtn Kevin Ricardo
Rtn Hertanto
RC Medan Talenta
Comments