Memasuki bulan Desember, bulan yang bertemakan "Disease prevention and treatment" di Rotary. Bagaimana kiprah Rotary Club yang ada di District 3410 dalam menjalankan salah satu area of focus Rotary - Disease prevention and treatment ? Mari kita simak cerita tentang Gerakan Ayo Cegah Stunting yang dilaksanakan secara masiv di seluruh wilayah Rotary District 3410 yang diinisiasi sejak tahun 2020.
Stunting merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak akibat kurangnya azupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan anak memiliki perawakan pendek dengan risiko kerusakan sel otak yang tinggi.
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh WHO di tahun 2019, Indonesia sendiri menduduki urutan ke-4 dengan angka stunting tertinggi di dunia. Menanggapi hal tersebut, PT Sasa Inti bersama Rotary Indonesia dengan Gerakan Ayo Cegah Stuntingnya bertekad untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahayanya kekurangan gizi pada anak.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Tahun 2019 sebanyak 6,3 juta balita dari populasi 23 juta atau 27,7 persen balita di Indonesia mengalami gizi kurang dan gizi buruk hingga terindikasi stunting. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh kekurangan akses pangan bergizi, ketidaktahuan mengenai gizi, hingga kurangnya akses air bersih, sanitasi, dan perilaku hidup bersih sehat.
Asupan gizi seimbang berperan penting dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Seperti penjelasan Prof. Dr. Anna Alihsyahbana, pendiri F2H serta pakar stunting kenamaan di Indonesia yang juga merupakan anggota dari Rotary Club of Bandung Kota Kembang.
Menanggapi tantangan yang ada di masyarakat Indonesia, Rotary District 3410 menginisiasi gerakan "Ayo Cegah Stunting", suatu program jangka panjang yang bertujuan membantu pemerintah dalam usaha menekan angka stunting di Indonesia. Gerakan ini dilaksanakan oleh banyak Rotary club yang berada di District 3410 Indonesia.
Gerakan Ayo Cegah Stunting menerapkan edukasi bottom-up, yaitu dimulai dari keluarga, merupakan tahap dasar yang dapat mendukung upaya keluarga dalam memastikan anak mendapatkan nutrisi yang seimbang. Intervensi gizi seimbang sangat penting pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu dimulai saat ibu hamil sampai anak berusia 2 tahun.
Gerakan Ayo Cegah Stunting ini bukan kegiatan jangka pendek, melainkan kegiatan yang harus selalu berjalan dan berkesinambungan. Untuk itu Rotary District 3410 menggandeng berbagai pihak baik dari instansi pemerintah, posyandu, masyarakat, dan pihak swasta. Salah satunya adalah PT. Sasa Inti yang berkomitmen melaksanakan kolaborasi untuk menekan angka stunting di Indonesia melalui gerakan Ayo Cegah Stunting bersama Rotary District 3410.
Kami berharap dengan adanya Gerakan Ayo Cegah Stunting ini, masyarakat Indonesia dapat lebih memahami dan mampu mendeteksi secara dini perkembangan gizi anaknya masing-masing serta menerapkan perilaku hidup bersih sehat dengan gizi seimbang.
Medan
Dalam rangka mendukung program tahunan Rotary D3410, Rc Medan Talenta turun berperan melakukan aksi Ayo Cegah stunting di Desa Puji Mulyo, Deli Serdang pada tanggal 7 april 2021. Rc Medan Talenta yang diinisiasi oleh presiden Brian Harefa membagikan mistar dan modul ayo cegah stunting ke klinik Taba.
Klinik taba dijadikan pusat untuk program ayo cegah stunting di desa Puji Mulyo Deli serdang, sedangkan posyandu disekitar akan dijadikan tempat konsultasi untuk pencegahan stunting.
“Kita juga punya konselor stunting, yang kemarin telah mengikuti pelatihan program Stunting selama 3 hari dari Rotary pusat D3410 jakarta, diharapkan dengan adanya konselor ini dapat membantu untuk konsultasi tentang stunting” ujar Brian Harefa.
Stunting merupakan sesuatu kelainan pertumbuhan dari anak kecil yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang masuk dalam tubuh si anak, jadi untuk mencegahnya, kita bisa melengkapi gizi si anak serta melakukan monitoring kepada anak yang diindikasi terkena stunting.
Program ini mulai berjalan sejak 5 april 2021 dari Rotary D3410, dimana rotary club lainnya yang di Jakarta, jawa, lampung, palembang, dan Medan sudah mulai bergerak
Palembang
Rotary Club Palembang menjalankan pilot project bersinergi bersama Forum Kader Posyandu Indonesia (FKPI) dalam kegiatan ayo cegah stunting dengan pilot project di kawasan 7 Ulu yang dipusatkan di Puskesmas 7 Ulu.
Project Manager ayo cegah stunting Andi Gunardy mengatakan sinergi program ini berupa pemberian makanan bergizi selama 1 tahun di Kelurahan 7 Ulu Palembang yang menyasar 16 balita rentan stunting dan 9 ibu hamil rentan melahirkan anak stunting.
Pemberian tambahan makanan sehat dilakukan setiap hari dengan melibatkan kader posyandu untuk membantu dalam pendistribusian makanan yang telah dikelola oleh ahli gizi Rumah Sakit Karya Asih Charitas Palembang.
Batam
Rotary Club of Batam ikut berperan dalam pencegahan stunting Batuampar, Batam, di Provinsi Kepulauan Riau. Rotary Club of Batam menjadi kakak asuh terbanyak program Semesta Mencegah Stunting yang digagas BKKN dan Tribun Batam.
Begitu dikukuhkan menjadi kakak asuh dalam program semesta mencegah stunting Tribun Network (Tribun Batam) dan BKKBN Provinsi Kepri. Rotary Club of Batam bertekad memerangi stunting di Provinsi Kepulauan Riau. Dengan semangat tersebut, Rotary Club of Batam merupakan kakak asuh yang paling banyak membantu stunting di Batuampar Batam.
Lampung
Rotary Club Bandar Lampung (RCBL) dan wanita katolik Republik Indonesia (WKRI) melakukan sosialisasi penyuluhan pencegahan stunting di Kantor Kelurahan Jagabaya II, Bandar Lampung, Rabu (7/4/2021).
Acara tersebut juga hadiri Deputy District Governor (DDG) Rusli Taslim, PP Gunawan Hendra dan President RCBL Linda. Dalam kesempatan itu, DDG Rusli Taslim mengatakan, Sosialisasi diikuti langsung oleh ketua PKK Lingkungan III, Jagabaya II Holina dan Lurah setempat, Bahri.
“Sosialisasi ini dihadiri kurang lebih ada sekitar 128 peserta dari ibu ibu PKK,” kata Rusli.
Dengan adanya sosialisasi tersebut, Rusli berharap masyarakat khususnya ibu hamil dapat mencegah terjadinya stunting lebih dini.
“Sesuai dengan tema sosialisasi ini, tentunya kami mengharapkan gerak bersama dalam mencegah stunting dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rusli.
Selain Sosialisasi, RCBL juga mengedukasi dengan alat praktek untuk mendeteksi dini stunting pada anak rentang usia 0-1000 hari pertama kehamilan (HPK).
“Kami juga menyerahkan tools (alat ukur) untuk mendeteksi stunting atau enggaknya seorang anak,” kata Rusli.
Sementara itu, President RCBL Linda menambahkan, bantuan tersebut diserahkan ke 5 perwakilan posyandu di kelurahan Jagabaya II. Menurut Linda, Posyandu sebagai garda terdepan dalam menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas.
Dengan edukasi dan penyuluhan tersebut, besar harapan RCBL ikut berkontribusi menekan angka stunting di Bandar Lampung.
Balikpapan
Dalam upaya meningkatkan kapasitas kader, Rotary Club Balikpapan bersama Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) melaksanakan pelatihan terhadap 20 kader.
Pelatihan ini berlangsung di Puskesmas Sepinggan, Kota Balikapapan, Kalimantan Timur, dengan mengusung tema 'Pelatihan Kader Rotary Dalam Pencegahan Stunting', Jumat (9/12/2022).
Assistant Governors Kalimantan Areas; Werner Goanna menguraikan, program ini adalah edukasi untuk membekali para kader yang akan turun ke lapangan, rumah-rumah warga, untuk membantu penanganan pencegahan stunting.
"Akan kami follow up selama 6 bulan ke depan, kalau berhasil dan dampaknya baik. Akan kami realisasi lagi di seluruh Kota Balikpapan. Penyakit Stunting bukan aib. Ayo sama-sama kita bisa cegah. Kita bersama menurunkan lagi angkat Stunting di Kota Balikpapan," ucapnya.
Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr. Rinda Setyawati, tingkat stunting di Kota Balikpapan berada pada angka 10,82 persen.
Sementara itu, tingkat Stunting di Kelurahan Sepinggan Kota Balikpapan memasuki angkat 19,30 persen.
Pada target secara nasional hingga tahun 2024 mendatang, Kota Balikpapan paling tidak ditarget 9 pesen angka stunting.
Jakarta
Rotary District 3410 berkolaborasi dengan PT Sasa Inti menggelar pelatihan konselor kepada puluhan kader posyandu dalam rangka mendukung gerakan "Ayo Cegah Stunting".
Pelatihan itu digelar selama dua hari pada 29-30 Mei 2024 di Kantor PT Sasa Inti di Jalan Letjen S Parman, Kemanggisan, Jakarta Barat.
"Hari ini kita ada 40 kader Posyandu dari Cikarang, Bekasi dan dari Daan Mogot, Jakarta Barat," ujar Past District Governor District 3410, Roziana Wiguna. Pelatihan ini diberikan agar para kader Posyandu memiliki kemampuan mumpuni untuk mencegah dan menangani penderita stunting.
Roziana menuturkan, selama empat tahun sejak 2020 Rotary Club yang berada di District 3410 sudah menjangkau lebih dari 300 ribu keluarga.
Tangerang
Rotary Club Tangerang, kembali hadir berikan bantuan berupa Program “Ayo Cegah Stunting” Batch II kali ini pada Warga Panunggangan Timur dan Utara berkolaborasi dengan Puskesmas Panunggangan.
Acara ini di buka oleh Bapak Syarifudin Harja Winata, S.Sos, MM selaku Camat Pinang, didampingi oleh Kepala Puskesmas Panunggangan dr. Hj. Yumelda Ismawir, MKM dihadiri juga oleh Bapak Afifudin S.Sos M.Si Selaku Lurah Panunggangan Timur dan Bapak Warji S.IP selaku Lurah Panunggangan Utara pada Sabtu 30 September 2023 berlokasi di Puskesmas Panunggangan
Pemberian bantuan ini bertujuan untuk mendukung Kelurahan Panunggangan Timur dan Utara menurunkan angka rawan stunting di kelurahannya. Dengan harapan bantuan ini, penurunan angka prevalensi stunting di Kelurahan Panunggangan bisa segera terealisasi.
Seperti yang kita ketahui bersama Kementrian Kesehatan mengumumkan hasil survei status gizi Indonesia pada Rapat Kerja Nasional BKKBN Rabu 25/1/2023 dimana prevelansi stunting di Indonesia turun dari 24,4 % di tahun 2021 menjadi 21,6 % di tahun 2022. Presiden RI Joko Widodo mengatakan dalam forum tersebut stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakanagan mental dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis. Target pemerintah angka ini turun menjadi 14 % di tahun 2024. Angka tersebut bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja Bersama-sama.
Penurunan stunting ini terjadi di masa pandemik bukan terjadi di masa biasa. Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan di masa normal tahun ini penurunan kasus stunting diharapkan bisa lebih tajam lagi sehingga target penurunan stunting di angka 14 % di 2024 dapat tercapai. Untuk diketahui Standar WHO terkait pravelansi stunting harus diangka kurang dari 20%.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan semua pihak diharapkan turut serta mensukseskan Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan 5 pilar. Pilar Pertama adalah Komitmen, Pilar kedua pencegahan stunting, pilar ketiga harus melakukan konvergensi, pilar keempat menyediakan pangan yang baik dan pilar kelima melakukan inovasi terobosan dengan data yang baik. Maka dari itu kami dari Rotary Tangerang sejak awal tahun 2022 sudah bergerak dalam project Ayo Cegah Stunting.
Anita Candra selaku Presiden Rotary Tanggerang menuturkan, angka prevalensi stunting di Indonesia sudah cukup mengkhawatirkan, sehingga perlu segera diambil tindakan. Salah satu tindakan yang bisa dilakukan adalah memberikan gizi yang cukup, khususnya kepada anak-anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan.
“Kita mulai dari gerakan-gerakan kecil terlebih dahulu, membantu orang-orang di sekitar kita, batch I kami lakukan di Kampung Kelapa Panunggangan Timur, untuk Batch II ini kami berkolaborasi dengan Puskesmas Panunggangan sehingga mendapatkan data Rawan Stunting di kelurahan Panunggangan Timur dan Utara” tutur Anita.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua kami untuk Program Ayo Cegah Stunting, mudah-mudahan bisa terus konsisten,” jelas Anita. Ia menambahkan, pada kegiatan ini, Rotary Club Tangerang di support juga oleh Packet System dan BPR Lestari Banten membagikan “package of kasih” sebanyak 25 paket yang berisi beras, telur, vitamin zat besi dan susu.
Ia pun mengharapkan, dengan bantuan ini warga Panunggangan bisa lebih terbantu dalam memenuhi kebutuhan gizinya. “Kami tentunya berharap dengan bantuan yang kami berikan bisa membantu warga kampung ini memenuhi kebutuhan gizi mulai dari karbohidrat, protein, dan vitamin,” tutupnya.
Bandung
Dalam rangka menekan angka stunting, Rotary Club Bandung Utara bekerjasama dengan InJabar Unpad menghadirkan fasilitas sanitasi di Kelurahan Jamika, Gg. Oyon no 26 Kota Bandung. Di wilayah tersebut, sebanyak 4 titik septic tank dibangun.
Presiden Rotary Club Bandung Utara, Lydia Dewi Setiawan mengatakan, pemasangan septic tank ini merupakan program dari para pendahulunya yang ia lanjutkan di kepengurusan barunya ini. "Jadi saya melihat bahwa tidak harus program itu baru tapi kalau yang sudah dijalankan pendahulu saya bagus ya kita tuntaskan sampai selesai," ucap Lydia, Senin (9/10/2023).
Lydia menilai, program pemasangan septic tank ini saling berkaitan dalam rangka menekan angka stunting. Dari sejak ibu mengandung hingga melahirkan, kemudian sanitasi mulai dari cuci tangan termasuk dengan septic tank.
"Jadi kita tidak bisa lepas satu satu karena nanti itu terikat lagi dengan polio jadi yang tadinya kita sudah bebas polio kok ada lagi, sudah bebas TBC kenapa ada lagi dan banyak jadi semua saling bergantungan jadi kita harus mendisiplinkan di area," ungkapnya.
Purwokerto
Sebanyak 10 anak dengan kondisi stunted di Desa Adisana, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas mendapatkan donasi bantuan, Selasa (30/5/2023). Bantuan berupa 1.8 kilogram telor atau pemberian 2 butir telor setiap hari yang diberikan kepada masing-masing anak.
Bantuan ini adalah bentuk kerjasama dari TribunJateng bersama dengan Rotary Club Purwokerto. Bantuan akan diberikan selama enam bulan. Pemberian telur ini adalah sebagai pemicu dapat memunculkan gotong-royong mengatasi stunting di desa Adisana, Kecamatan Kebasen.
Past Presiden Rotary Purwokerto, Hudrata Lang Gunawan, mengatakan tujuan utama bantuan adalah menyukseskan program BKKBN pusat dengan program satu hari dua telor. Rotary Club of Purwokerto mengikuti program pemerintah, harapannya angka stunting di Banyumas semakin berkurang.
Cilacap
Rotary Club Cilacap bekerjasama dengan 15 Rotary Club se-Indonesia menyelenggarakan launching program Ayo Cegah Stunting, di kantor Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, pada Senin (12/4/2021).
Pada kesempatan tersebut, Rotary Club Cilacap memberikan konseling mengenai pencegahan stunting kepada para peserta. Tidak hanya memberikan konseling, Rotary Club Cilacap juga memberikan bantuan berupa kalender gizi dan mistar stunting.
Para pesertanya sendiri terdiri dari para kader Posyandu setiap desa di Kecamatan Kesugihan, Cilacap, yaitu sekitar 32 kader posyandu. Rotary Club Cilacap ingin mencegah stunting karena stunting di Indonesia ada 27.7 persen jadi setiap 100 anak yang hidup ada 28 yang kurang gizi dan sakit.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dalam mensukseskan program pemerintah mencegah stunting. Adapun bantuan yang diberikan berupa 245 kalender gizi, 50 mistar alat pengukur tinggi tubuh. Rotary Club Cilacap berharap dengan adanya kegiatan ini sedikit membantu para kader posyandu dalam mencegah stunting dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak.
Kebumen
RSU Purwogondo mengirimkan bantuan tenaga medis dalam acara Bakti Sosial “Pembagian Sembako, Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis Untuk Anak Stunting” pada Rabu, (22/11) pukul 08.00 WIB – selesai.
Kegiatan ini diadakan oleh Rotary Club of Walet Kebumen dan bertempat di aula Balai Desa Tambakmulyo, Puring . Dalam kegiatannya tim medis RSU Purwogondo melakukan skrining stunting pada sekitar 93 anak. Kegiatan pun berjalan dengan lancar dan disambut antusias oleh peserta.
Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Serta, menjadi pengingat bagi kita untuk waspada terhadap stunting demi menghasilkan generasi muda yang sehat, kuat dan tangguh.
Sehat bersama Rotary Club of Kebumen dan RSU Purwogondo.
Yogyakarta
Mendukung upaya pencegahan stunting dalam Great Babies Program (Program Bayi Hebat), Rotary Club Mataram Yogyakarta (RCMY) menandatangani kerjasama/MoU dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY, Senin (14/6) di Dukuh Bekelan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
Penandatanganan MoU oleh Kepala BKKBN perwakilan Provinsi DIY MV Chinggih Widanarto SE MSi dan President RCMY Hengky Pratomo. Saya berharap program kemitraan untuk mencegah stunting di generasi muda Indonesia dan bisa menjadi contoh program yang nantinya dapat dilaksanakan daerah lain," tutur Kepala BKKBN RI Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) yang secara simbolis memukul gong menandai pencanangan Great Babies Program.
Melalui "Gerakan Ayo Cegah Stunting" Rotary Club of Mataram Yogyakarta bertekad memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahayanya kekurangan gizi pada anak. "Tujuan awal Gerakan Ayo Cegah Stunting agar masyarakat lebih memahami dan mampu mendeteksi secara dini perkembangan gizi anaknya masing-masing. Serta menerapkan perilaku hidup bersih sehat dengan gizi seimbang.
Disebutkan dengan total bantuan dana awal sebesar Rp 100 juta, program Great Babies dibagi menjadi dua pilot proyek. Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan nutrisi kepada ibu hamil dan anak dibawah usia dua tahun dari keluarga tidak mampu di Dukuh Bekelan, Desa Tirtonirmolo, Bantul.
Disebutkan peserta saat ini ada 6 orang Ibu hamil dan 12 bayi dibawah usia 2 tahun. "Para ibu dan balita akan dimonitor setiap bulan selama 30 bulan ke depan oleh fasilitator dari BKKBN dan akan dipenuhi kebutuhan gizinya. Selain itu mereka juga akan memperoleh alat peraga ACS seperti mistar tinggi badan dan kalendar pedoman nutrisi yang dapat digunakan untuk memonitor tumbuh kembang bayi.
Proyek pilot lainnya adalah pembinaan remaja terutama untuk remaja perempuan usia 15 tahun hingga 20 tahun dengan fokus training mengenai pencegahan bayi stunting di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan hingga tiga tahun mendatang.
Comments