Sebelum pelaksanaan World Polio Day (WPD), ada isu yang lebih mendesak terkait wabah polio di Indonesia. Selama dua tahun terakhir, terjadi beberapa kali wabah polio, yang mendorong pemerintah untuk mengadakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di beberapa wilayah. PIN berlangsung di Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY pada Januari-Februari, di Papua pada Mei-Juni, dan di 27 provinsi lainnya pada Juni-Agustus.
Namun, cakupan imunisasi dinilai belum memuaskan berdasarkan data per 15 September, sehingga perhatian lebih diperlukan untuk meningkatkan upaya penanggulangan polio di Indonesia.
Kesimpulannya, program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang telah dilanjutkan hingga 23 September (dan mungkin lebih lama di beberapa daerah) akan diikuti oleh RCA (Rapid Convenience Assessment) selama satu bulan. RCA bertujuan untuk mengevaluasi cakupan imunisasi polio melalui survei di desa-desa. Survei dilakukan di dua desa per puskesmas, memilih secara acak 20 keluarga per desa, dan mengumpulkan data mengenai jumlah anak berusia 0-7 tahun, status vaksinasi polio, alasan anak belum divaksin, serta sumber informasi tentang PIN.
Rotary Club diharapkan dapat terlibat aktif dalam proses ini karena program pemberantasan polio merupakan inisiatif Rotary International. Anggota Rotary bisa menghubungi puskesmas setempat untuk membantu melakukan survei, terutama di daerah dengan cakupan vaksinasi yang tinggi (>95%) atau di daerah yang masih rendah namun membutuhkan dukungan. Selain survei, tim yang berwenang juga dapat memberikan vaksin polio kepada anak-anak yang belum divaksin untuk meningkatkan cakupan.
Keterlibatan Rotary Club diharapkan dapat membantu menyukseskan program ini dalam upaya pemberantasan polio di Indonesia.
Kontributor:
PDG Thomas Aquinas
Polio Plus Program Chair RID3420
Comments