Percakapan yang dimulai dari sebuah percakapan sederhana dalam komunitas End Plastic Soup berkembang menjadi kerjasama yang lebih erat. Semua ini berawal ketika Rtn. Gert-Jan, seorang Rotarian dari Rotary Club of Amsterdam, berbagi Buku Digital "Happy Green World," yang menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.
Dalam percakapan tersebut, DG Daniel Surjadi dari RID3410 menanyakan kepada Rtn. Gert-Jan, "May I have your permission to include the following online Bahasa education material in our channel 3410?" Rtn. Gert-Jan dengan senang hati memberikan izin, menjelaskan, "Yes, we have the license for use when Rotary is somehow involved! The English materials are also available but not put online as costs are 100 euros per year."
Menanggapi hal tersebut, DG Daniel Surjadi mengucapkan terima kasih, "I greatly appreciate it and thank you. We only need the Bahasa version and the one that is included in the menu." Sebagai tambahan, DG Daniel juga bertanya, "Could you also add our EndPlasticSoup logo at your channel 3410?"
Seiring berkembangnya percakapan ini, Rtn. Gert-Jan melontarkan gagasan untuk langkah selanjutnya. Ia bertanya, "What is your next step? Could we consider discussing collaboration with Technology Without Borders https://www.teog.ngo/?lang=en regarding best practices for waste management? They are a group of 600 volunteers, past Rotarians from Germany, and 200 paid young people in countries worldwide, including Bali. They supported the Padangbai waste center with a cheap but very good, clean, and efficient incinerator."
Lebih lanjut, Rtn. Gert-Jan juga menyarankan untuk menjajaki kerjasama dengan Triple Benefit Alliance untuk mendirikan pabrik upcycling limbah plastik campuran yang aman, murah, dan ramah lingkungan. Ia melampirkan presentasi yang menunjukkan angka-angka untuk Uganda, yang tampaknya dapat diterapkan juga di Indonesia. Proses tersebut telah tersertifikasi sesuai regulasi Uni Eropa untuk kebocoran mikroplastik, CO2, penggunaan energi, dan kesehatan.
Sebagai langkah lebih lanjut, Rtn. Gert-Jan menyatakan bahwa perlu dibuat sebuah studi kasus bisnis, yang bisa mencakup pembuatan kursi sekolah, bangku, balok, dan sebagainya. Sebuah bangunan dengan ukuran 10x10 meter juga dibutuhkan sebagai tempat awal untuk proyek tersebut.
Kerjasama ini semakin memperkuat hubungan antar distrik dan komunitas, serta memberikan solusi inovatif yang berkelanjutan untuk pengelolaan sampah plastik di Bali dan Indonesia.
Kontributor:
DG Daniel Surjadi
Rotary International District 3410
Comments